Laman

Monday, August 22, 2016

Kinal, Naomi and Bathroom (18+)

Rating : 18+ (Dewasa maksudnya, yang nggak dewasa jangan baca deh…)
Genre : Yuri, Lemon (Apaan tuh lemon? Nggak tau juga tuh ya apaan, nama buah kali…)
Catatan 1 : Ini cerita fiksi doang loh ya, meneruskan membaca fiksi ini sama saja menyetujui bahwa penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang dibaca oleh reader.
Catatan 2 : Kalo udah terlanjur baca, harus dibaca habis sampai akhir.

Perasaan menyukai suatu hal yang terjadi pada manusia merupakan sesuatu yang sangat aneh dan tak jarang berada diluar jalur pikiran manusia pada umumnya. Ada manusia yang menyukai sesuatu yang sangat wajar, namun ada juga manusia yang menyukai sesuatu yang tak wajar yang biasanya dianggap aneh oleh manusia kebanyakan. Apakah kamu menyukai hal wajar? Ya sebaiknya begitu, kalaupun tidak wajar… haruslah hal positif, bukannya hal negatif yang berdampak buruk bagi diri sendiri, keluarga ataupun masyarakat.     

Rumah Kontrakan Naomi, Malam hari.

Banyak hal sepele yang sangat sering diabaikan oleh manusia, salah satunya adalah memeriksa ramalan cuaca. Mengetahui ramalan cuaca merupakan hal yang sangat penting, tujuannya yaitu untuk menghindari hal buruk yang terjadi diluar dugaan berkaitan dengan cuaca, contohnya seperti hujan lebat. Hal yang sama juga terjadi ketika Kinal dan Naomi dalam perjalanan pulang menuju rumah mereka yang hanya menggunakan motor matic, mereka sama sekali tidak menduga bahwa akan terjadi hujan pada malam ini.

“Kinal, kamu nginep aja di rumah kontrakanku. Hujannya makin gede tuh…” ucap Naomi menghentikan Kinal yang baru saja menyalakan kembali motornya setelah menurunkan Naomi di depan rumah kontrakannya

“Aku lanjut aja ya, nggak enak sama adik kamu…” sahut Kinal yang tidak berani menoleh ke arah Naomi yang pakaiannya kini sudah basah dengan air hujan

“Aku sendirian loh malam ini, temenin aku ya… lagipula ukuran baju kita kan sama, jadi kamu nanti bisa pakai baju aku dan… kamu nggak bisa pulang kalo ini aku bawa…” potong Naomi yang tiba-tiba langsung menarik kunci motor Kinal dan memasukkannya ke dalam saku bajunya

“Mi, balikin kuncinya dong mi, kamu kok gitu sih…” rengek Kinal yang sama sekali tidak punya keberanian mengambil kunci motornya yang berada di saku baju Naomi

Naomi hanya tertawa kecil melihat tingkah laku Kinal yang tidak berani mengambil kunci motor dari saku bajunya, diapun langsung meninggalkan Kinal sambil mengisyaratkan Kinal untuk tetap tinggal di rumahnya. Kinal tidak punya pilihan, dia segera memarkirkan motornya di bagian samping kanan rumah kontrakan Naomi. Dia tidak punya pilihan selain kunci motornya diambil dia juga sadar bahwa hujannya semakin lebat dan lagi saat ini sudah tengah malam, memaksakan untuk pulang sama saja dengan mencari penyakit. Pilihan terbaik untuknya saat ini ya… harus menginap di rumah kontrakan Naomi.

Di dalam kontrakan Naomi, Kinal duduk di dekat kamar mandi menunggu Naomi selesai mandi. Saat ini dia masih mengenakan bajunya yang basah dengan ditambah handuk milik Naomi untuk menghilangkan sedikit rasa dingin pada kulitnya setelah 30 menit yang lalu hujan-hujanan di jalan raya ibukota. Permukaan kulit Kinal saat ini basah, namun… basahnya bukan karena air hujan tapi keringat dingin yang muncul yang disebabkan oleh rasa gelisah dan gugup yang berlebihan. Suara gemercik air yang berjatuhan ke lantai keramik yang berasal dari shower yang menyala menambah ketegangan pada dirinya.

“Kinaalll!!! Kesini dong!!! Bantuin aku!!” seru Naomi yang suaranya terdengar sangat jelas sampai ke luar kamar mandi yang membuat Kinal kaget setengah mati

“Kamu…. lakuin sendiri aja, aku…. nggak berani… ini udah jauh banget…” sahut Kinal yang suaranya mulai gemeteran menjawab Naomi yang masih berada di kamar mandi

“Jauh?? Apanya yang jauh? Kamu dimana sih? Bukannya kamu di depan kamar mandi? Buruan kesini….” balas Naomi yang sempat bingung dengan jawaban Kinal yang mengatakan bahwa ini udah jauh banget?

Kinal masih diam di depan kamar mandi, kakinya jadi kaku setelah mendengar suara Naomi yang menggema hampir di seluruh sudut kamar mandi. Bukankah Kinal perempuan juga sama seperti Naomi? Kenapa dia jadi resah dan gelisah seperti itu pada Naomi? Diantara teman-teman perempuannya, satu-satunya orang yang membuat Kinal sampai  menjadi resah dan gelisah hanyalah Naomi. Kinal sendiri tidak tahu kenapa perasaannya pada Naomi beda dengan perasaannya pada perempuan lain. Dia sangat cuek dengan penampilan teman-temannya, tapi dia justru jadi gesrek tiap melihat penampilan Naomi yang baginya selalu cantik di tiap harinya. Pernah Kinal sampai bengong melihat Naomi yang mengoleskan lipgloss tepat dihadapannya. Kinal juga tidak tahu apakah ada yang salah dalam dirinya? Kenapa dia merasakan hal yang aneh ketika bersama dengan Naomi? Sedangkan dengan yang lain tidak?

“Kinal, ayo sini… kalo nggak aku bakalan teriak nih!!” tegur Naomi yang mulai kesal karena Kinal tidak mau masuk ke dalam kamar mandi bersamanya

Mendengar Naomi yang mulai mengancam membuat Kinal terpaksa menuruti keinginan Naomi, jujur saat ini dia malah takut jika dia tiba-tiba jadi orang mesum yang malah ngapa-ngapain Naomi jika dia tidak bisa mengendalikan dirinya ketika melihat Naomi hanya mengenakan handuk. Saat berada di depan pintu, Naomi langsung menarik Kinal ke dalam kamar mandi dan menguncinya dari dalam. Kinal bingung dengan apa yang dilakukan oleh Naomi, kenapa Naomi mengajaknya ke dalam kamar mandi? Terlebih lagi dia malah menguncinya dari dalam seakan-akan mencegah Kinal melarikan diri darinya.

*Peett… (sfx : suara lampu dimatikan)

“Mi? kok lampunya dimatiin sih?” tegur Kinal yang mulai panik

“Taraaaaa……..” seru Naomi yang membuat Kinal benar-benar kaget sampai jantungnya hampir copot melihat kelakuan Naomi saat ini di dalam kamar mandi yang gelap

“Keren kan??” Tanya Naomi pada Kinal yang sedang mengatur nafas dan menyeimbangkan irama jantungnya yang sempat meledak

Apa yang sudah dilakukan oleh Naomi sehingga membuat Kinal shock? Gini… seminggu yang lalu Naomi baru saja membeli jam tangan yang dia anggap lucu, namun siang tadi dia baru sadar bahwa jam tangannya bisa menyala. Selama hidupnya baru pertama kali punya jam tangan yang bisa menyala, saking excitednya siang tadi dia sering banget menunjukkan jam tangannya yang bisa menyala pada teman-temannya sampai membuat mereka menjadi kesal. Saat berada di kamar mandi setelah pulang hujan-hujanan, Naomi baru sadar bahwa dia lupa menunjukkan jam tangannya yang bisa menyala pada Kinal. Berhubung dia males keluar dari kamar mandi makanya dia menyuruh Kinal masuk ke kamar mandi, dikunci dan lampunya dimatikan untuk menunjukkan seberapa hebat jam tangannnya yang bisa menyala pada Kinal.

“Mi, kira-kira kamu masih hidup nggak sih kalo kepala kamu aku lelepin di bak mandi ini??” kesal Kinal yang sewot dengan kelakuan Naomi

Tamat…

Astaghfirullah…. Astaghfirullah…. Astaghfirullah….. yang baca nyebut oii nyebut!!! wkwkk

Penulis 
Jangan lupa baca juga FF menarik lainnya di....


 


No comments:

Post a Comment