Rating : 18+
(Dewasa maksudnya, yang nggak dewasa jangan baca deh…)
Genre : Yuri,
Lemon (Apaan tuh lemon? Nggak tau juga tuh ya apaan, nama buah kali…)
Catatan 1 : Ini
cerita fiksi doang loh ya, meneruskan membaca fiksi ini sama saja menyetujui bahwa
penulis tidak bertanggung jawab atas apa yang dibaca oleh reader.
Catatan 2 : Kalo
udah terlanjur baca, harus dibaca habis sampai akhir.
Perasaan menyukai suatu hal yang terjadi pada
manusia merupakan sesuatu yang sangat aneh dan tak jarang berada diluar jalur
pikiran manusia pada umumnya. Ada manusia yang menyukai sesuatu yang sangat
wajar, namun ada juga manusia yang menyukai sesuatu yang tak wajar yang
biasanya dianggap aneh oleh manusia kebanyakan. Apakah kamu menyukai hal wajar?
Ya sebaiknya begitu, kalaupun tidak wajar… haruslah hal positif, bukannya hal negatif
yang berdampak buruk bagi diri sendiri, keluarga ataupun masyarakat.
Rumah Kontrakan Naomi, Malam hari.
Banyak hal
sepele yang sangat sering diabaikan oleh manusia, salah satunya adalah memeriksa
ramalan cuaca. Mengetahui ramalan cuaca merupakan hal yang sangat penting, tujuannya
yaitu untuk menghindari hal buruk yang terjadi diluar dugaan berkaitan dengan
cuaca, contohnya seperti hujan lebat. Hal yang sama juga terjadi ketika Kinal
dan Naomi dalam perjalanan pulang menuju rumah mereka yang hanya menggunakan
motor matic, mereka sama sekali tidak menduga bahwa akan terjadi hujan pada malam ini.
“Kinal, kamu
nginep aja di rumah kontrakanku. Hujannya makin gede tuh…” ucap Naomi
menghentikan Kinal yang baru saja menyalakan kembali motornya setelah
menurunkan Naomi di depan rumah kontrakannya
“Aku lanjut aja
ya, nggak enak sama adik kamu…” sahut Kinal yang tidak berani menoleh ke arah
Naomi yang pakaiannya kini sudah basah dengan air hujan
“Aku sendirian loh
malam ini, temenin aku ya… lagipula ukuran baju kita kan sama, jadi kamu nanti
bisa pakai baju aku dan… kamu nggak bisa pulang kalo ini aku bawa…” potong
Naomi yang tiba-tiba langsung menarik kunci motor Kinal dan memasukkannya ke
dalam saku bajunya
“Mi, balikin
kuncinya dong mi, kamu kok gitu sih…” rengek Kinal yang sama sekali tidak punya
keberanian mengambil kunci motornya yang berada di saku baju Naomi
Naomi hanya
tertawa kecil melihat tingkah laku Kinal yang tidak berani mengambil kunci
motor dari saku bajunya, diapun langsung meninggalkan Kinal sambil
mengisyaratkan Kinal untuk tetap tinggal di rumahnya. Kinal tidak punya
pilihan, dia segera memarkirkan motornya di bagian samping kanan rumah
kontrakan Naomi. Dia tidak punya pilihan selain kunci motornya diambil dia
juga sadar bahwa hujannya semakin lebat dan lagi saat ini sudah tengah malam,
memaksakan untuk pulang sama saja dengan mencari penyakit. Pilihan terbaik
untuknya saat ini ya… harus menginap di rumah kontrakan Naomi.
Di dalam
kontrakan Naomi, Kinal duduk di dekat kamar mandi menunggu Naomi selesai mandi.
Saat ini dia masih mengenakan bajunya yang basah dengan ditambah handuk milik
Naomi untuk menghilangkan sedikit rasa dingin pada kulitnya setelah 30 menit
yang lalu hujan-hujanan di jalan raya ibukota. Permukaan kulit Kinal saat ini
basah, namun… basahnya bukan karena air hujan tapi keringat dingin yang muncul
yang disebabkan oleh rasa gelisah dan gugup yang berlebihan. Suara gemercik air
yang berjatuhan ke lantai keramik yang berasal dari shower yang menyala menambah
ketegangan pada dirinya.
“Kinaalll!!!
Kesini dong!!! Bantuin aku!!” seru Naomi yang suaranya terdengar sangat jelas
sampai ke luar kamar mandi yang membuat Kinal kaget setengah mati
“Kamu…. lakuin
sendiri aja, aku…. nggak berani… ini udah jauh banget…” sahut Kinal yang
suaranya mulai gemeteran menjawab Naomi yang masih berada di kamar mandi
“Jauh?? Apanya
yang jauh? Kamu dimana sih? Bukannya kamu di depan kamar mandi? Buruan kesini….”
balas Naomi yang sempat bingung dengan jawaban Kinal yang mengatakan bahwa ini
udah jauh banget?
Kinal masih diam
di depan kamar mandi, kakinya jadi kaku setelah mendengar suara Naomi yang
menggema hampir di seluruh sudut kamar mandi. Bukankah Kinal perempuan juga sama seperti Naomi? Kenapa dia jadi resah
dan gelisah seperti itu pada Naomi? Diantara teman-teman perempuannya, satu-satunya
orang yang membuat Kinal sampai menjadi
resah dan gelisah hanyalah Naomi. Kinal sendiri tidak tahu kenapa perasaannya
pada Naomi beda dengan perasaannya pada perempuan lain. Dia sangat cuek dengan
penampilan teman-temannya, tapi dia justru jadi gesrek tiap melihat penampilan
Naomi yang baginya selalu cantik di tiap harinya. Pernah Kinal sampai bengong
melihat Naomi yang mengoleskan lipgloss tepat dihadapannya. Kinal juga tidak
tahu apakah ada yang salah dalam dirinya? Kenapa dia merasakan hal yang aneh
ketika bersama dengan Naomi? Sedangkan dengan yang lain tidak?
“Kinal, ayo
sini… kalo nggak aku bakalan teriak nih!!” tegur Naomi yang mulai kesal karena
Kinal tidak mau masuk ke dalam kamar mandi bersamanya
Mendengar Naomi
yang mulai mengancam membuat Kinal terpaksa menuruti keinginan Naomi, jujur
saat ini dia malah takut jika dia tiba-tiba jadi orang mesum yang malah ngapa-ngapain
Naomi jika dia tidak bisa mengendalikan dirinya ketika melihat Naomi hanya
mengenakan handuk. Saat berada di depan pintu, Naomi langsung menarik Kinal ke
dalam kamar mandi dan menguncinya dari dalam. Kinal bingung dengan apa yang
dilakukan oleh Naomi, kenapa Naomi mengajaknya ke dalam kamar mandi? Terlebih
lagi dia malah menguncinya dari dalam seakan-akan mencegah Kinal melarikan diri
darinya.
*Peett… (sfx : suara
lampu dimatikan)
“Mi? kok
lampunya dimatiin sih?” tegur Kinal yang mulai panik
“Taraaaaa……..”
seru Naomi yang membuat Kinal benar-benar kaget sampai jantungnya hampir copot
melihat kelakuan Naomi saat ini di dalam kamar mandi yang gelap
“Keren kan??”
Tanya Naomi pada Kinal yang sedang mengatur nafas dan menyeimbangkan irama
jantungnya yang sempat meledak
Apa yang sudah dilakukan oleh Naomi sehingga membuat
Kinal shock? Gini… seminggu yang
lalu Naomi baru saja membeli jam tangan yang dia anggap lucu, namun siang tadi
dia baru sadar bahwa jam tangannya bisa menyala. Selama hidupnya baru pertama
kali punya jam tangan yang bisa menyala, saking excitednya siang tadi dia
sering banget menunjukkan jam tangannya yang bisa menyala pada teman-temannya
sampai membuat mereka menjadi kesal. Saat berada di kamar mandi setelah pulang
hujan-hujanan, Naomi baru sadar bahwa dia lupa menunjukkan jam tangannya yang
bisa menyala pada Kinal. Berhubung dia males keluar dari kamar mandi makanya
dia menyuruh Kinal masuk ke kamar mandi, dikunci dan lampunya dimatikan untuk
menunjukkan seberapa hebat jam tangannnya yang bisa menyala pada Kinal.
“Mi, kira-kira
kamu masih hidup nggak sih kalo kepala kamu aku lelepin di bak mandi ini??”
kesal Kinal yang sewot dengan kelakuan Naomi
Tamat…
Astaghfirullah…. Astaghfirullah…. Astaghfirullah…..
yang baca nyebut oii nyebut!!! wkwkk
Penulis
Jangan lupa baca juga FF menarik lainnya di....
No comments:
Post a Comment