Malam
Jum'at, Pukul 20.00.
Malam
ini keluarga Lidya dalam keadaan sangat sibuk sehingga tidak ada satupun dari mereka yang bisa mengantarkan Lidya
ke Mall Fx untuk latihan theater.
Pada akhirnya mau tidak mau Lidya
harus pergi sendirian menuju theater dengan memakai jasa taksi. Sialnya saat ditengah
perjalanan, taksi
yang membawa Lidya mendadak mogok.
"kok mogok sih?
Aku lagi buru-buru
nih pak, nanti aku kena hukum lagi kalo telat...."
kesal Lidya pada supir taksi yang masih
mencoba menyalakan mesin
"Ya mau gimana lagi neng? Kalo taksinya mogok kayak gini ya nggak bisa jalan..." balas supir taksi yang mulai turun dari taksi
Dengan agak manyun penuh dengan rasa kesal Lidya juga keluar dari taksi. Sekarang dia berdiri
di pinggiran jalan berharap ada taksi lain
yang lewat.
Dalam kurun waktu
30 menit tidak ada satupun taksi
yang lewat, yang ada hanyalah angkot. Akhirnya
Lidya mau tidak mau harus
menurunkan rasa
gengsinya, dia
menghentikan salah satu angkot
putih yang baru saja lewat.
Di dalam angkot
putih yang dia masuki hanya ada satu orang penumpang yang berada disana dan
penumpang itu sangat dikenal oleh Lidya.
"eh Yupi! Kamu
naik angkot juga! wah akhirnya punya
temen sependeritaan juga nih! Kita sama-sama dihukum nanti..." seru Lidya dengan sangat gembira saat melihat Yupi yang satu
angkot dengannya
Namun....
Yupi tidak memberikan jawaban sepatah katapun. Dia hanya
terdiam, dia mengarahkan
tatapan dingin pada Lidya yang sudah menegurnya.
"Apaan sih Yupi? Mau nakutin? Nggak
mempan kali! Kamu itu nggak ada seremnya sama sekali, di unit
Laydown aja fail banget..." ucap Lidya mengomentari apa yang dilakukan Yupi
Beberapa menit telah berlalu, Lidya merasakan suasana
di dalam angkot jadi semakin dingin. Dia merasa banyak
angin yang menghantam tubuhnya, padahal tidak ada satupun jendela angkot yang terbuka. Sejak dari tadi Yupi
tidak mengucapkan apapun, dia hanya terdiam di pojokan dekat supir angkot.
Lidya tidak lagi menegurnya, dia beranggapan kalo Yupi sedang kena masalah
makanya dia jadi diam dan murung.
***
Sesaat sebelum sampai di Mall Fx, Lidya menghentikan
angkot yang membawanya karena dia melihat Hanna yang agak buru-buru menuju ke Mall
Fx.
"Hanna!
tunggu! Barengan!" teriak Lidya memanggil Hanna dari kejauhan
Hanna
yang tadinya setengah berlari mulai menghentikan larinya saat mendengar suara
Lidya yang memanggilnya. Hanna agak kaget melihat Lidya yang baru saja turun
dari mobil ambulan berwarna putih.
"Imbaa banget kamu lid! ke fx naik ambulan! Bener-bener member yang dimuliakan..." ucap Hanna kagum dengan disertai tepuk tangan
"Ambulan? Ambulan dari
hongkong? Aku tadi naik it...."
Kalimat
Lidya tiba-tiba
terhenti, angkot yang membawanya sudah
tadi tidak ada lagi di
pinggiran jalan, yang
ada disana hanyalah mobil ambulan berwarna putih.
“Udah
ah. Yuk buruan ke Backstage, takut nih malam ini kan malam Jum’at. Tadi ada
kecelakaan lagi di jalan tol, supir taksi dan anak kecil perempuan meninggal di
tempat, serem...” ucap Hanna menegur Lidya yang masih bengong
*beep beep
Ponsel
milik Lidya berbunyi. Lidya langsung mengangkat ponselnya tanpa melihat siapa
yang sedang menelponnya.
"Kak Lidya!
Buruan ke backstage! Ntar kue stobeli kakak aku makan loh..." teriak seseorang dengan suara lucunya yang khas
*deg.....
Lidya terdiam
dengan wajah yang pucat, keringat dingin
mulai bercucuran diwajahnya. Angkot yang membawanya tadi bukanlah angkot, melainkan sebuah
ambulan. Sedangkan
perempuan yang dia temui di dalam angkot bukanlah Yupi.
Tamat....
@Queen_Vienny_FF
@elmyituhelmy
Nighty Night 01 : Someone In Kitchen
Nighty Night 02 : Ambulance
Nighty Night 03 : Bowl Of Bakso
No comments:
Post a Comment