Sabtu
pagi di salah satu Apartemen, disana kini terlihat seorang gadis remaja manis
berambut hitam sebahu sedang merapikan kamar tidurnya yang dalam keadaan
berantakkan parah. Dia adalah Yona, salah satu member team K3. Kamarnya berantakan
parah dikarenakan ada 2 temannya yang malam sebelumnya menginap di
apartemennya, mereka berdua adalah Viny dan Yupi.
Kebiasaan
Viny sebelum tidur adalah baca buku, kebetulan di kamar Yona terdapat banyak novel,
ya udah deh dibongkar Viny semua koleksi novel Yona tanpa mengembalikan ke
tempat asalnya. Sedangkan Yupi, dia emang langsung tidur pas sampai di kamar
tapi tidurnya Yupi nggak bener, dia tidur sambil ngigo nendangin kumpulan
boneka Yona yang terpajang di atas tempat tidur.
“Udah
nginap pas paginya mereka malah kabur gitu aja. Gini-gini amat punya temen...”
keluh Yona meletakkan boneka-bonekanya kembali ke atas tempat tidur
Disela-sela
merapikan kamarnya, ponsel milik Yona berdering. Dari layar ponsel terlihat
salah satu kontak bernamakan Lidya yang sedang memanggil. Lidya merupakan gadis
remaja bersuara om-om yang ngakunya lucu terus itu. Dengan malasnya Yona
mengangkat telpon dari Lidya.
“Yon,
nanti malam kita nobar bola yuk!” ajak Lidya memulai percakapan
“Nonton
bola? Ya elah, kayak ngerti aja tentang bola?”
“Ya
buat seru-seruan aja... daripada diam di Apartemen, mending jalan keluar
nonton-nonton gitu. Biar jomblonya nggak keliatan banget gitu...”
Yona
sempat mikir-mikir tentang ajakannya Lidya. Menurutnya apa yang dikatakan oleh
Lidya ada benarnya juga, malam ini tidak ada satupun temannya yang mengajaknya
jalan-jalan keluar kecuali Lidya seorang. Daripada jadi fosil hidup di malam
minggu, mending nerima ajakan Lidya. Emang sih dia nggak ngerti sama sekali
tentang bola, tapi baginya bisa diakali dengan cara mengikuti ekspresi penonton
yang lain.
“Eh
bencong, kok diem? ketiduran ya?”
“Iya
iya. Yaudah deh, aku ikut. Tapi nanti bawa cemilan yang banyak ya...”
“Oke
sip, bisa diatur. Malam ini jemput aku ya di Apartemen aku... ”
***
Malam hari, depan apartemen Lidya.
Jam
telah menunjukkan pukul 7 malam. Yona sudah sampai di depan apartemen Lidya
dengan pakaian yang sangat rapi sambil membawa 2 kantong kresek penuh cemilan.
Demi jalan-jalan di malam minggu bareng Lidya, Yona rela berdesak-desakan di
mini market untuk membeli cemilan kesukaannya. Saat di mini market, dia sempat
rebut-rebutan cokelat keju yang hanya tersisa 1 buah dengan pelanggan lain.
Dalam
waktu 5 menit setelah memencet bel, akhirnya Lidya keluar juga dari
apartemennya sambil membawa bungkusan yang berisikan cemilan-cemilan. Lidya
bahkan sampai membeli atribut ala penonton sepak bola seperti topi sampai syal.
“BTW,
kita nonton bolanya dimana nih?” Tanya Lidya pada Yona
Seketika
Yona tertawa mendengar pertanyaan dari Lidya, pertanyaan Lidya yang menurutnya
sangat retoris. Menanyakan pertanyaan yang dia sendiri sudah tahu jawabannya.
“Jangan
becanda ih. Yang ngajak nonton kan kamu Lid, masa kamu nggak tahu nontonnya
dimana? Aku udah berjuang banget nih mempersiapkan semuanya buat nonton bareng
malam ini. Tadi siang aku belum tidur sama sekali gara-gara sibuk milih baju,
terus pas di jalan tadi kena macet jadinya terpaksa naik ojek online. Udah gitu
abang ojeknya salah ngasih kembalian lagi. Pas makan di warteg mau makan
rendang, eh malah kegigit lengkuas sampai keselek. Di mini market sampai
berantem sama ibu-ibu gara-gara rebutan cokelat. Kalo malam ini sampai nggak
jadi nonton, buset aja.. bisa-bisa aku jadi zombie yang ngebakarin rumah warga
kali...” papar Yona curhat tentang perjuangannya mempersiapkan segalanya untuk
nonton bola bareng
Lidya
malah terdiam sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal ketika
mendengar cerita Yona.
“Kok
diem? Jangan bilang kamu nggak tau dimana tempat nobarnya?” lanjut Yona dengan
ekspresi wajah yang mulai berubah
“Aku
kira kamu tahu tempat biasa orang-orang pada nobar... makanya aku ngajak kamu.
BTW, kucing aku kayaknya lagi manggil deh tadi...” sahut Lidya melangkah mundur
sambil bergegas masuk kedalam apartemennya
“Lidya!!!”
Selesai....
No comments:
Post a Comment