Laman

Monday, November 10, 2014

Ghaida × Yona x Veranda : Save The Princess


Dunia hijau yang penuh dengan kedamaian kini telah berubah menjadi dunia yang dipenuhi oleh pertempuran. Semua berawal dari kejadian 15 tahun yang lalu, pada saat itu Raja dari kerajaan Magnus mendeklarasikan perang kesemua negara yang ada di dunia. Raja yang haus akan kekuasaan itu sangat ingin menjadi penguasa Absolut atas semua kerajaan yang ada di dunia.

Peperangan antar negarapun tidak bisa terelakan, banyak darah yang tumpah baik dari prajurit yang berperang maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Efek pernyataan Raja Magnus telah menyulut hasrat para Raja-raja di dunia yang juga ingin menjadi penguasa mutlak atas dunia yang mereka diami.

Athena City, Siang hari.

Kota yang dulunya merupakan kota perdagangan yang dipenuhi oleh gedung-gedung menjulang tinggi kini telah menjadi kota mati. Yang tersisa pada kota itu hanyalah bangunan-bangunan gedung yang telah rusak, disertai sisa-sisa tengkorak manusia yang bertebaran di sepanjang jalan.

Pada salah satu patung Athena yang setengahnya sudah hancur, disana telah terikat seorang perempuan cantik berpakaian Long dress kerajaan lengkap dengan mahkota yang menghiasi kepalanya. Perempuan cantik itu tidak sendirian, ada seseorang yang menjaganya di bagian bawah patung, dia adalah Yona salah satu Warrior dari kerajaan Magnus yang telah menculik puteri dari kerajaannya sendiri.

“Lepaskan Tuan puteri Veranda! Dasar pengkhianat!” teriak Seseorang yang tiba-tiba muncul dengan kekuatan Teleportasinya

Yona tersenyum,

“Ternyata mereka mengutusmu, Ghaida...” decak Yona sambil berdiri dari tempat duduknya

Yona dan Ghaida saling berdiri berhadapan. Dulunya mereka adalah rekan dalam berperang dan sekarang mereka jadi saling bermusuhan karena Yona lebih memilih untuk berpihak pada Pasukan Black Freedom, pasukan yang akan melakukan apa saja untuk mewujudkan kedamaian dunia termasuk dengan melakukan cara-cara kotor.

*Tap tap tap

Ghaida melompat beberapa kali kebelakang sambil mengepalkan tangan kanannya,

“THUNDER PUNCHHH GORIILAZZZZ!!!” teriak Ghaida saat meninjukan kepalan tangannya ke arah Yona

*Dhuarrrzzzzz..... ckrzzzzzttt....

Kilatan petir biru berbentuk kepalan tangan yang berasal dari tangan Ghaida tepat sasaran mengenai tubuh Yona. Yona yang terkena tinjuan petir Ghaida terhempas ke arah gedung-gedung, jalur tinjuan petir Ghaida membentuk aliran listrik statis.

*Hahahaha....

Dari balik gedung yang runtuh terdengar suara seseorang yang sedang tertawa. Beberapa saat kemudian terdengar suara langkah kaki, dari kumpulan asap keluarlah Yona yang tubuhnya masih utuh tanpa ada luka goresan sedikitpun.

“Back Bomb!” ucap Yona saat menjentikkan jarinya

Tepat setelah menjentikkan jarinya, sekumpulan tengkorak hitam bersumbu muncul di belakang Ghaida.

*Boooommm.....

Ratusan ledakan bom meledak tepat saat Ghaida berbalik badan. Selain warna merah yang muncul saat ledakan, warna hitam juga mendominasi ledakan yang menciptakan harmonisasi yang sangat mengerikan. Asap dari ledakan berwarna hitam pekat, bahkan tanah tempat Ghaida berpijak ikut berubah menjadi hitam efek dari asap hitam ledakan.

Saat asap hitam yang menyelimuti tempat Ghaida berdiri lenyap, yang terbaring diatas tanah bukanlah Ghaida melainkan sebuah boneka bebek yang berada dalam keadaan hangus,

“Ternyata kamu masih hidup....” keluh Yona saat Ghaida keluar dari mulut boneka Bebek

Sepersekian detik sebelum Back Bomb milik Yona meledak, Ghaida memasukkan dirinya kedalam Boneka Bebek yang dapat menyerap ledakan. Namun Back Bomb Yona sempat mengenai Ghaida, tepatnya pada lengan kirinya yang terkahir masuk kedalam Boneka Bebek. Lengan kiri Ghaida hancur, armor keras yang menutupi lengannya tidak bisa melindunginya dari kerusakan akibat Back Bomb milik Yona.

“Sial.... aku kurang cepat!!” keluh Ghaida dengan nada tinggi

Tangan kanan Ghaida yang masih utuh merogoh suntikan yang berada di sabuknya. Dia langsung meyuntikkan serum regeneration pada sisa lengan kirinya. Belum sampai 5 detik, lengan kiri Ghaida yang hancur telah tumbuh kembali.

Ghaida tersenyum. Lengan kirinya yang telah tumbuh kembali, digunakannya untuk meninju tanah yang berada dibawahnya.

“Autumn Crocus Hybrida!!!” teriak Ghaida saat kepalan tangan kirinya menyentuh tanah

Dari tanah tempat Yona berpijak muncul ratusan sulur berduri dengan kumpulan bunga-bunga putih di setiap sulurnya. Pada bagian kelopak bunga terdapat gigi-gigi yang mengeluarkan serbuk-serbuk keemasan.

“Jangan-jangan ini...”

Tubuh Yona tidak bisa digerakkan ketika kumpulan serbuk keemasan menghujaninya. Saat Yona tidak bisa bergerak, ratusan sulur raksasa yang berwujud seperti ular besar dengan kepala berbentuk buaya yang mengarah ke arah Yona dalam posisi menganga, seakan berebutan untuk menyantap setiap inchi bagian tubuh Yona yang sedang kaku.

Ghaida membalikkan badannya ketika sulur-sulur itu memakani tubuh Yona,

“Colchicine merupakan racun yang terkandung pada Autumn Crocus, racun itu semacam arsenik yang tidak ada obatnya. Disaat kamu kehilangan kendali atas tubuhmu, ratusan sulur yang lapar itu berebutan memakan tubuhmu... tanpa sisa. Maafkan aku Yona....” ucap Ghaida sambil menutup matanya

Ghaida berjalan menuju ke arah Puteri Veranda yang sedang terikat di patung Athena. Tapi... langkahnya tiba-tiba saja terhenti saat dia merasakan aura energi dalam jumlah besar tepat berada dibelakangnya.

*Shockk....

Ratusan sulur dari Autumn Crocus Hybrida milik Ghaida berubah menjadi layu. Dari dalam mulut sulur keluar pasir-pasir yang berkumpul disatu titik yang semakin lama berubah menjadi bentuk manusia. Kumpulan pasir itu berubah wujud  menjadi Yona.

“Menjijikan, tubuhku dikunyah oleh tanaman aneh... pengalaman yang sangat menjijikan!” geram Yona yang mengarahkan telapak tangan kanannya ke arah Ghaida

Telapak tangan kanan Yona mengarah ke Ghaida, tangan kanannya berubah menjadi hitam. Dipergelangan tangannya muncul 3 gelang emas bercahaya.

“Dead Sunrise Rings!!!!”

Disaat bersamaan, Ghaida yang mengetahui tentang jurus itu dia langsung membenturkan kedua telapak tangannya,

“Greed Wall!!!”

Di depan Ghaida muncul ratusan dinding dengan gambar wajah manusia lengkap dengan kedua tangan yang memegang sendok dan garpu.

Dinding Greed Wall milik Ghaida berbenturan dengan Dead Sunrise Rings milik Yona. Semua Dinding buatan Ghaida berlobang. Namun.... serangan Yona sama sekali tidak menembus tubuh Ghaida, melainkan berbelok. Tujuan Ghaida mengaktifkan Greed Wall hanyalah untuk membelokkan serangan Yona.

“Ternyata kamu lebih kuat dari dugaanku. Ayo kita serius....” ucap Yona melepas jubah yang dia kenakan

Yona menusukkan tangannya ke dalam dadanya. Dia mengambil sesuatu yang berasal dari dalam tubuhnya, yaitu jantungnya. Yona langsung mengangkat jantung yang ada di tangannya tinggi-tinggi, tangan kanannya sekarang dipenuhi oleh darah yang mengalir dari jantung yang ada di genggamannya.

“Dark Raging Mode Activated!!!” teriak Yona mengaktifkan kekuatan terlarangnya

Jantung milik Yona berubah menjadi katana berwarna merah. Kulitnya yang putih telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Pada bagian sisi kepalanya muncul dua tanduk hitam. Pada punggungnya keluar sayap hitam yang berbentuk kumpulan pedang. Yona yang sekarang lebih terlihat seperti sosok Succubus bersayap pedang yang memegangi katana merah.

“Sepertinya aku akan mati jika tidak melakukan hal yang sama. Baiklah.... aku akan mengeluarkan semua kekuatanku....” Gerang Ghaida melepas armor yang dia kenakan

Apa yang dilakukan oleh Ghaida tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Yona. Dia mengelurkan jurus terakhir yang dimilikinya, Bedanya yang dia lakukan adalah melepas tangan kanannya dengan cara menarik secara paksa dengan menggunakan tangan kirinya.

“Chaos Core Mantis Activated....” ucap Ghaida saat mengaktifkan kekuatannya

Tangan kanan Ghaida yang berada di tangan kirinya berubah menjadi katana berwarna putih. Tidak ada transformasi aneh pada tubuh Ghaida, yang berubah hanyalah pedang dan rambutnya yang memutih.

*Dhuarzzz..... Bummmm.... whusshhh.....

Ghaida dan Yona saling serang menggunakan kekuatan terakhir yang mereka miliki. Katana milik mereka saling beradu, saling berbenturan satu sama lain, menciptakan hentakan yang membuat bumi dan langit berguncang. Setiap tebasan katana mereka menciptakan badai yang memotong setiap bangunan yang dilalui.

Pertarungan antara mereka berdua sudah lebih dari 3 jam.  Kesalahan fatal yang dilakukan Yona adalah... dia tidak menyadari kemampuan Ghaida yang telah berkembang pesat. Durasi kekuatan Ghaida lebih lama dibandingkan durasi kekuatannya.

Yona terpental terkena serangan terakhir milik Ghaida. Dia terpental sampai ke dekat patung tempat Veranda terikat. Yona kembali kewujud manusianya, katana merah miliknya berubah bentuk menjadi jantungnya.

Dengan sisa tenaga yang ada, Yona berusaha merangkak untuk menggapai jantungnya yang masih berdetak di atas permukaan tanah.

*Stabbbb............

Sebuah katana putih menancap pada jantung Yona. Jantung Yona yang awalnya masih berdetak, langsung berhenti seketika. Disaat bersamaan... Yona kejang-kejang sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya,

“Semua sudah berakhir. Tidurlah yang tenang, Master...” Ucap Ghaida sambil menutup mata Yona   

***

Setelah mengalahkan Yona. Ghaida menurunkan Puteri Veranda yang tergantung di patung Athena. Ghaida melepaskan beberapa ikatan rantai yang masih terbelit pada puteri kerjaannya itu dengan tangan kiri dan mulutnya. Tangan kanannya tetap menjadi katana yang menancap pada jantung Yona. Dia tidak bisa menumbuhkan tangan kanannya, karena serum regeneration miliknya sudah dihancurkan oleh Yona.

Wajah Ghaida sesaat memerah saat menatap wajah cantik sang Puteri Veranda. Ini pertama kali baginya berada sangat dekat dengan seseorang yang dia kagumi sejak kecil.

“Hmm, ummm.... Sebentar lagi mau hujan. Hmm... saya akan mengantarkan tuan puteri kembali ke kerajaan...” Ucap Ghaida malu-malu sambil berjalan didepan Puteri Veranda

*Stab..............

Beberapa saat melangkah, Ghaida merasakan ada sesuatu yang menembus bagian tubuhnya, tepatnya di bagian dadanya. Dia merasakan jantungnya ditembus oleh sesuatu yang sangat tajam, yang membuat aliran darah di jantungnya berhamburan keluar dari tubuhnya.

Ghaida yang setengah sadar mengarahkan matanya pada dadanya, disana telah tertancap pedang putih yang berlumuran dengan darahnya. Pedang itu sangat dia kenali, pedang itu adalah pedang yang dia gunakan untuk menusuk jantung Yona. Dan.... sekarang pedang itu telah menusuk sang pemiliknya.

Ghaida berasumsi Yona bangkit kembali untuk menusuknya disaat dia dalam keadaan lemah tanpa adanya energi. Hanya itulah asumsi yang dia pikirkan saat pedang itu menusuk jantungnya. Ghaida berbalik ke belakang untuk memastikan yang membunuh dia adalah Yona, bukan orang lain.  Namun....

“Terima kasih sudah menyelamatkan aku....” ucap seseorang yang berada dibelakang Ghaida

Kata-kata itu keluar dari mulut Puteri Veranda, dia memberikan senyumnya yang indah pada Ghaida yang telah menyelamatkannya.

“Kenapa tuan puteri.... kenapa?” tanya Ghaida yang sempoyongan

*Bukk.....

Ghaida jatuh tersungkur diatas tanah yang kini penuh dengan darahnya, seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan lagi. Matanya berusaha menatap senyuman tuan puterinya untuk terakhir kalinya sebelum dia benar-benar pergi.

“Senyuman yang indah...” ucap Ghaida saat dia menghembuskan nafas terakhirnya

Langit gelap penuh dengan awan hitam kini menjatuhkan jutaan tetes air hujan. Air yang jatuh dari langit itu seakan mencuci pakaian Yona dan Ghaida yang penuh dengan lumuran darah.

“Ghaida, apa kamu tahu? Kamu terlambat menyelamatkan aku. Racun yang telah disuntikkan kedalam tubuhku sudah menjalar ke seluruh bagian tubuhku. Jika saja kamu langsung mengalahkannya, mungkin aku masih bisa tertolong...” ucap Veranda memandang ke arah langit yang sedang menjatuhkan hujan

Tak lama kemudian Veranda memuntahkan banyak darah, kakinya sudah tidak bisa menopang berat badannya. Dia terjatuh dan menghembuskan nafas terakhirnya di atas tanah yang sama dengan tempat Yona dan Ghaida terbaring, terbaring untuk selama-lamanya....

Tamat...

Penulis
@Queen_Vienny_FF
@elmyituhelmy

No comments:

Post a Comment