Dunia hijau yang penuh dengan kedamaian
kini telah berubah menjadi dunia yang dipenuhi oleh pertempuran. Semua berawal
dari kejadian 15 tahun yang lalu, pada saat itu Raja dari kerajaan Magnus
mendeklarasikan perang kesemua negara yang ada di dunia. Raja yang haus akan
kekuasaan itu sangat ingin menjadi penguasa Absolut atas semua kerajaan yang
ada di dunia.
Peperangan antar negarapun tidak
bisa terelakan, banyak darah yang tumpah baik dari prajurit yang berperang
maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Efek pernyataan Raja Magnus telah
menyulut hasrat para Raja-raja di dunia yang juga ingin menjadi penguasa mutlak
atas dunia yang mereka diami.
Athena
City, Siang hari.
Kota yang dulunya merupakan kota
perdagangan yang dipenuhi oleh gedung-gedung menjulang tinggi kini telah
menjadi kota mati. Yang tersisa pada kota itu hanyalah bangunan-bangunan gedung
yang telah rusak, disertai sisa-sisa tengkorak manusia yang bertebaran di
sepanjang jalan.
Pada salah satu patung Athena yang
setengahnya sudah hancur, disana telah terikat seorang perempuan cantik
berpakaian Long dress kerajaan lengkap dengan mahkota yang menghiasi kepalanya.
Perempuan cantik itu tidak sendirian, ada seseorang yang menjaganya di bagian
bawah patung, dia adalah Yona salah satu Warrior dari kerajaan Magnus yang
telah menculik puteri dari kerajaannya sendiri.
“Lepaskan Tuan puteri Veranda!
Dasar pengkhianat!” teriak Seseorang yang tiba-tiba muncul dengan kekuatan Teleportasinya
Yona tersenyum,
“Ternyata mereka mengutusmu, Ghaida...”
decak Yona sambil berdiri dari tempat duduknya
Yona dan Ghaida saling berdiri
berhadapan. Dulunya mereka adalah rekan dalam berperang dan sekarang mereka
jadi saling bermusuhan karena Yona lebih memilih untuk berpihak pada Pasukan Black
Freedom, pasukan yang akan melakukan apa saja untuk mewujudkan kedamaian dunia
termasuk dengan melakukan cara-cara kotor.
*Tap tap tap
Ghaida melompat beberapa kali
kebelakang sambil mengepalkan tangan kanannya,
“THUNDER PUNCHHH GORIILAZZZZ!!!”
teriak Ghaida saat meninjukan kepalan tangannya ke arah Yona
*Dhuarrrzzzzz..... ckrzzzzzttt....
Kilatan petir biru berbentuk
kepalan tangan yang berasal dari tangan Ghaida tepat sasaran mengenai tubuh
Yona. Yona yang terkena tinjuan petir Ghaida terhempas ke arah gedung-gedung,
jalur tinjuan petir Ghaida membentuk aliran listrik statis.
*Hahahaha....
Dari balik gedung yang runtuh
terdengar suara seseorang yang sedang tertawa. Beberapa saat kemudian terdengar
suara langkah kaki, dari kumpulan asap keluarlah Yona yang tubuhnya masih utuh
tanpa ada luka goresan sedikitpun.
“Back Bomb!” ucap Yona saat
menjentikkan jarinya
Tepat setelah menjentikkan jarinya,
sekumpulan tengkorak hitam bersumbu muncul di belakang Ghaida.
*Boooommm.....
Ratusan ledakan bom meledak tepat
saat Ghaida berbalik badan. Selain warna merah yang muncul saat ledakan, warna
hitam juga mendominasi ledakan yang menciptakan harmonisasi yang sangat
mengerikan. Asap dari ledakan berwarna hitam pekat, bahkan tanah tempat Ghaida
berpijak ikut berubah menjadi hitam efek dari asap hitam ledakan.
Saat asap hitam yang menyelimuti
tempat Ghaida berdiri lenyap, yang terbaring diatas tanah bukanlah Ghaida
melainkan sebuah boneka bebek yang berada dalam keadaan hangus,
“Ternyata kamu masih hidup....”
keluh Yona saat Ghaida keluar dari mulut boneka Bebek
Sepersekian detik sebelum Back Bomb
milik Yona meledak, Ghaida memasukkan dirinya kedalam Boneka Bebek yang dapat
menyerap ledakan. Namun Back Bomb Yona sempat mengenai Ghaida, tepatnya pada
lengan kirinya yang terkahir masuk kedalam Boneka Bebek. Lengan kiri Ghaida
hancur, armor keras yang menutupi lengannya tidak bisa melindunginya dari
kerusakan akibat Back Bomb milik Yona.
“Sial.... aku kurang cepat!!” keluh
Ghaida dengan nada tinggi
Tangan kanan Ghaida yang masih utuh
merogoh suntikan yang berada di sabuknya. Dia langsung meyuntikkan serum
regeneration pada sisa lengan kirinya. Belum sampai 5 detik, lengan kiri Ghaida
yang hancur telah tumbuh kembali.
Ghaida tersenyum. Lengan kirinya
yang telah tumbuh kembali, digunakannya untuk meninju tanah yang berada
dibawahnya.
“Autumn Crocus Hybrida!!!” teriak
Ghaida saat kepalan tangan kirinya menyentuh tanah
Dari tanah tempat Yona berpijak
muncul ratusan sulur berduri dengan kumpulan bunga-bunga putih di setiap
sulurnya. Pada bagian kelopak bunga terdapat gigi-gigi yang mengeluarkan
serbuk-serbuk keemasan.
“Jangan-jangan ini...”
Tubuh Yona tidak bisa digerakkan
ketika kumpulan serbuk keemasan menghujaninya. Saat Yona tidak bisa bergerak, ratusan
sulur raksasa yang berwujud seperti ular besar dengan kepala berbentuk buaya
yang mengarah ke arah Yona dalam posisi menganga, seakan berebutan untuk
menyantap setiap inchi bagian tubuh Yona yang sedang kaku.
Ghaida membalikkan badannya ketika
sulur-sulur itu memakani tubuh Yona,
“Colchicine merupakan racun yang
terkandung pada Autumn Crocus, racun itu semacam arsenik yang tidak ada
obatnya. Disaat kamu kehilangan kendali atas tubuhmu, ratusan sulur yang lapar
itu berebutan memakan tubuhmu... tanpa sisa. Maafkan aku Yona....” ucap Ghaida
sambil menutup matanya
Ghaida berjalan menuju ke arah
Puteri Veranda yang sedang terikat di patung Athena. Tapi... langkahnya
tiba-tiba saja terhenti saat dia merasakan aura energi dalam jumlah besar tepat
berada dibelakangnya.
*Shockk....
Ratusan sulur dari Autumn Crocus
Hybrida milik Ghaida berubah menjadi layu. Dari dalam mulut sulur keluar
pasir-pasir yang berkumpul disatu titik yang semakin lama berubah menjadi
bentuk manusia. Kumpulan pasir itu berubah wujud menjadi Yona.
“Menjijikan, tubuhku dikunyah oleh
tanaman aneh... pengalaman yang sangat menjijikan!” geram Yona yang mengarahkan
telapak tangan kanannya ke arah Ghaida
Telapak tangan kanan Yona mengarah
ke Ghaida, tangan kanannya berubah menjadi hitam. Dipergelangan tangannya
muncul 3 gelang emas bercahaya.
“Dead Sunrise Rings!!!!”
Disaat bersamaan, Ghaida yang
mengetahui tentang jurus itu dia langsung membenturkan kedua telapak tangannya,
“Greed Wall!!!”
Di depan Ghaida muncul ratusan
dinding dengan gambar wajah manusia lengkap dengan kedua tangan yang memegang
sendok dan garpu.
Dinding Greed Wall milik Ghaida
berbenturan dengan Dead Sunrise Rings milik Yona. Semua Dinding buatan Ghaida
berlobang. Namun.... serangan Yona sama sekali tidak menembus tubuh Ghaida,
melainkan berbelok. Tujuan Ghaida mengaktifkan Greed Wall hanyalah untuk
membelokkan serangan Yona.
“Ternyata kamu lebih kuat dari
dugaanku. Ayo kita serius....” ucap Yona melepas jubah yang dia kenakan
Yona menusukkan tangannya ke dalam
dadanya. Dia mengambil sesuatu yang berasal dari dalam tubuhnya, yaitu
jantungnya. Yona langsung mengangkat jantung yang ada di tangannya
tinggi-tinggi, tangan kanannya sekarang dipenuhi oleh darah yang mengalir dari
jantung yang ada di genggamannya.
“Dark Raging Mode Activated!!!”
teriak Yona mengaktifkan kekuatan terlarangnya
Jantung milik Yona berubah menjadi
katana berwarna merah. Kulitnya yang putih telah berubah menjadi merah
kehitam-hitaman. Pada bagian sisi kepalanya muncul dua tanduk hitam. Pada
punggungnya keluar sayap hitam yang berbentuk kumpulan pedang. Yona yang
sekarang lebih terlihat seperti sosok Succubus bersayap pedang yang memegangi
katana merah.
“Sepertinya aku akan mati jika
tidak melakukan hal yang sama. Baiklah.... aku akan mengeluarkan semua
kekuatanku....” Gerang Ghaida melepas armor yang dia kenakan
Apa yang dilakukan oleh Ghaida
tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Yona. Dia mengelurkan jurus
terakhir yang dimilikinya, Bedanya yang dia lakukan adalah melepas tangan kanannya
dengan cara menarik secara paksa dengan menggunakan tangan kirinya.
“Chaos Core Mantis Activated....”
ucap Ghaida saat mengaktifkan kekuatannya
Tangan kanan Ghaida yang berada di
tangan kirinya berubah menjadi katana berwarna putih. Tidak ada transformasi
aneh pada tubuh Ghaida, yang berubah hanyalah pedang dan rambutnya yang
memutih.
*Dhuarzzz..... Bummmm....
whusshhh.....
Ghaida dan Yona saling serang
menggunakan kekuatan terakhir yang mereka miliki. Katana milik mereka saling
beradu, saling berbenturan satu sama lain, menciptakan hentakan yang membuat
bumi dan langit berguncang. Setiap tebasan katana mereka menciptakan badai yang
memotong setiap bangunan yang dilalui.
Pertarungan antara mereka berdua
sudah lebih dari 3 jam. Kesalahan fatal
yang dilakukan Yona adalah... dia tidak menyadari kemampuan Ghaida yang telah
berkembang pesat. Durasi kekuatan Ghaida lebih lama dibandingkan durasi
kekuatannya.
Yona terpental terkena serangan
terakhir milik Ghaida. Dia terpental sampai ke dekat patung tempat Veranda
terikat. Yona kembali kewujud manusianya, katana merah miliknya berubah bentuk
menjadi jantungnya.
Dengan sisa tenaga yang ada, Yona
berusaha merangkak untuk menggapai jantungnya yang masih berdetak di atas
permukaan tanah.
*Stabbbb............
Sebuah katana putih menancap pada jantung
Yona. Jantung Yona yang awalnya masih berdetak, langsung berhenti seketika.
Disaat bersamaan... Yona kejang-kejang sebelum dia menghembuskan nafas
terakhirnya,
“Semua sudah berakhir. Tidurlah
yang tenang, Master...” Ucap Ghaida sambil menutup mata Yona
***
Setelah mengalahkan Yona. Ghaida
menurunkan Puteri Veranda yang tergantung di patung Athena. Ghaida melepaskan
beberapa ikatan rantai yang masih terbelit pada puteri kerjaannya itu dengan
tangan kiri dan mulutnya. Tangan kanannya tetap menjadi katana yang menancap pada
jantung Yona. Dia tidak bisa menumbuhkan tangan kanannya, karena serum regeneration
miliknya sudah dihancurkan oleh Yona.
Wajah Ghaida sesaat memerah saat
menatap wajah cantik sang Puteri Veranda. Ini pertama kali baginya berada
sangat dekat dengan seseorang yang dia kagumi sejak kecil.
“Hmm, ummm.... Sebentar lagi mau
hujan. Hmm... saya akan mengantarkan tuan puteri kembali ke kerajaan...” Ucap
Ghaida malu-malu sambil berjalan didepan Puteri Veranda
*Stab..............
Beberapa saat melangkah, Ghaida
merasakan ada sesuatu yang menembus bagian tubuhnya, tepatnya di bagian dadanya.
Dia merasakan jantungnya ditembus oleh sesuatu yang sangat tajam, yang membuat
aliran darah di jantungnya berhamburan keluar dari tubuhnya.
Ghaida yang setengah sadar
mengarahkan matanya pada dadanya, disana telah tertancap pedang putih yang
berlumuran dengan darahnya. Pedang itu sangat dia kenali, pedang itu adalah
pedang yang dia gunakan untuk menusuk jantung Yona. Dan.... sekarang pedang itu
telah menusuk sang pemiliknya.
Ghaida berasumsi Yona bangkit
kembali untuk menusuknya disaat dia dalam keadaan lemah tanpa adanya energi.
Hanya itulah asumsi yang dia pikirkan saat pedang itu menusuk jantungnya.
Ghaida berbalik ke belakang untuk memastikan yang membunuh dia adalah Yona,
bukan orang lain. Namun....
“Terima kasih sudah menyelamatkan
aku....” ucap seseorang yang berada dibelakang Ghaida
Kata-kata itu keluar dari mulut
Puteri Veranda, dia memberikan senyumnya yang indah pada Ghaida yang telah
menyelamatkannya.
“Kenapa tuan puteri.... kenapa?” tanya
Ghaida yang sempoyongan
*Bukk.....
Ghaida jatuh tersungkur diatas
tanah yang kini penuh dengan darahnya, seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan
lagi. Matanya berusaha menatap senyuman tuan puterinya untuk terakhir kalinya
sebelum dia benar-benar pergi.
“Senyuman yang indah...” ucap
Ghaida saat dia menghembuskan nafas terakhirnya
Langit gelap penuh dengan awan
hitam kini menjatuhkan jutaan tetes air hujan. Air yang jatuh dari langit itu
seakan mencuci pakaian Yona dan Ghaida yang penuh dengan lumuran darah.
“Ghaida, apa kamu tahu? Kamu
terlambat menyelamatkan aku. Racun yang telah disuntikkan kedalam tubuhku sudah
menjalar ke seluruh bagian tubuhku. Jika saja kamu langsung mengalahkannya,
mungkin aku masih bisa tertolong...” ucap Veranda memandang ke arah langit yang
sedang menjatuhkan hujan
Tak lama kemudian Veranda
memuntahkan banyak darah, kakinya sudah tidak bisa menopang berat badannya. Dia
terjatuh dan menghembuskan nafas terakhirnya di atas tanah yang sama dengan
tempat Yona dan Ghaida terbaring, terbaring untuk selama-lamanya....
Tamat...
Penulis
@Queen_Vienny_FF
@elmyituhelmy
No comments:
Post a Comment